ShoutMix chat widget

selamat datang di genjixfm radio?
Klik di sini (Info Lebih Lanjut)

Jumat, 23 Juli 2010

Pedoman Radio Lokal: Rangkaian Gelombang / Band untuk Penyiaran

Penyiar radio bukanlah satu-satunya pihak yang memakai radio untuk berkomunikasi. Untuk mencegah agar sistem radio tidak saling mengganggu, dibuat perjanjian internasional yang mencatu rangkaian gelombang (band) ke stasiun-stasiun radio tertentu. Pemerintah kemudian memberikan sebagian kecil dari rangkaian gelombang ini - yang disebut channel - kepada masing-masing pemegang ijin.

Berbagai rangkaian gelombang (band), atau bahkan berbagai channel dalam rangkaian gelombang, mempunyai karakteristik fisik yang berbeda. Hal ini mempengaruhi rancangan antenna dan pemancar. Anda mungkin sudah diberi suatu frekwensi; kalau sudah, pemancar dan antena anda harus dioptimalkan untuk frekwensi tersebut. Demikian juga sebaliknya: sistem pemancar harus dirancang untuk meminimalkan terjadinya pemancaran diluar channel yang sudah diberikan pada kita. Pemancaran diluar channel dapat melanggar pasal-pasal dalam perijinan kita dan mengganggu pemancar yang lain.

Apabila anda belum diberi channel dan mempunyai kesempatan untuk memilih, bagian buku ini akan menjelaskan pilihan-pilihan yang bisa anda lakukan. Batas-batas rangkaian gelombang dan jarak channel sedikit berbeda dari satu negara ke negara lain, akan tetapi pada umumnya rangkaian gelombang untuk pemancar radio adalah :

148.5 - 283.5 kHz: Rangkaian “gelombang panjang” bukanlah merupakan pilihan yang praktis bagi pemancar-pemancar radio baru. Sinyal gelombang panjang mempunyai jangkauan yang sangat jauh - beratus-ratus bahkan beribu-ribu kilometer - sehingga ijin untuk memancarkannya memerlukan persetujuan internasional. Di Eropa besar kemungkinan bahwa banyak pemancar yang dapat ditampung tanpa menyebabkan gangguan pada stasiun pemancar yang ada. Disamping itu, pemancar gelombang panjang memerlukan antenna yang sangat besa/tinggi dan memakan tenaga listrik yang sangat banyak pula sehingga pembiayaannya mahal. Yang paling kurang menguntungkan adalah bahwa channel pada rangkaian ini terlalu sempit dan berisik bagi pemancaran musik yang mempunyai fidelity yang tinggi.

526.5 - 1606.5 kHz: Rangkaian “gelombang menengah” telah dipakai sebagai sarana penyiaran selama berpuluh-puluh tahun. Sinyal-sinyal gelombang menengah dianggap tidak mahal dan dapat dijumpai hampir di seluruh rumah-rumah dan kendaraan. Dalam rangkaian gelombang ini, suara diletakkan pada “gelombang pembawa” radio mempergunakan tehnik yang disebut modulasi amplitudo (AM).

Di Eropa, rangkaian gelombang ini mempunyai 120 channel. Frekwensi-frekwensi yang diberikan dapat dibagi dengan angka 9 dan terpisah sejauh 9 kHz (531, 540, 549, 558 …. 1602kHz). Perhatikan bahwa terapat 3 channel yang disisihkan untuk pemancar-pemancar dengan tenaga rendah: 1485, 1584, dan 1602 kHz. Yang dimaksud dengan tenaga rendah dalam hal ini adalah peamncar-pemancar yang berkekuatan 1,000 watt (1 kw) atau kurang.

Organisasi Internasional Radio dan Televisi (OIRT, yang anggotanya meliputi bekas negara-negara komunis) umumnya menyesuaikan dengan pengaturan ini : beberapa stasiun radio pemerintah yang memakai channel ini mempunyai out-put sebesar 1 - 2 kw (lihat kotak berikut). Kehadiran mereka dapat membatasi dikeluarkannya perijinan bagi pemancar-pemancar baru di wilayah-wilayah sekitarnya.

Meskipun demikian sudah ada pembicaraan mengenai penutupan pemancar-pemancar gelombang menengah yang dikuasai pemerintah atau menyewakannya pada pihak lain. Jadi periksalah kalau-kalau tersedia channel di wilayah anda dan dalam kondisi apa.

Gelombang menengah baik dipakai untuk meliput daerah-daerah perbukitan atau pedesaan. Daerah-daerah yang luas dapat dicapai, terutama pada malam hari, ketika sinyal-sinyal yang teradiasi ke atas terpantul kembali ke bumi. Sayangnya, perbaikan jarak di malam hari ini juga berarti bahwa rangkaian gelombang (band) menjadi dipadati oleh stasiun-stasiun pengganggu setelah matahari tenggelam. Banyak dari stasiun-stasiun ini yang begitu kuat dan berlokasi di luar negeri. Jadi gangguan dan kebisingan lebih nyata dibandingkan dalam rangkaian gelombang FM.

Apabila anda mempunyai pilihan, cobalah mencari channel pada ujung atas dari rangkaian gelombang. Antena yang diperlukan lebih kecil dari yang ada pada frekwensi yang lebih rendah, dan perbaikan jangkauan malam hari lebih besar. Tetapi coba hindari agar tidak diberi frekwensi yang besarnya dua kali besaran frekwensi stasiun pemancar yang berdekatan. Misalnya, jika gelombang 792 kHz sudah dipakai di wilayah anda (seperti yang dipakai di dua tempat Praha dan Bratislava) dua pemancar bertenaga rendah di kedua kota tersebut dapat memberikan gangguan pada gelombang 1584 kHz. Hal ini disebabkan karena pemancar gelombang menengah cenderung untuk mengeluarkan emisi yang tak diinginkan pada harmoni pertama dari pembawa frekwensi.

Untuk mengendalikan gangguan antara stasiun-stasiun yang beroperasi di berbagai negara, pada tahun 1978, International Communication Union (ITU) mengambil rencana untuk membatasi kekuatan medan dari sinyal-sinyal medium sampai 500 microvolt per meter (uV/m) di negara-negara Eropah, kecuali negara yang bersangkutan memberikan perkecualian. Hal itu akan membatasi kekuatan, lokasi dan rancangan antena di daerah-daerah perbatasan. Jadi di beberapa wilayah tidaklah memungkinkan untuk membuat stasiun-stasiun pemancar baru atau antena direksional yang lebih mahal untuk menangkal sinyal-sinyal dari perbatasan.

66 - 74 MHz (OIRT FM rangkaian gelombang rendah) : Negara-negara OIRT telah menggunakan rangkaian gelombang ini sejak 1960 an. Kebanyakan negara-negara lain memakai rangkaian gelombang lebih tinggi bagi pemancar FM (akan dibicarakan pada bab selanjutnya). Banyak bekas negara-negara komunis yang sekarang menginginkan kompatibilitas dengan Eropah Barat sehingga mereka berencana untuk memindahkan pemancar FM nya ke rangkaian gelombang yang lebih tinggi. Migrasi ini dapat mengambil waktu bertahun-tahun: jaringan radio pemerintah tidak akan segera membuang pesawat-pesawat pemancar yang ada pada mereka dan pendengar memerlukan waktu untuk membeli radio penerima dengan gelombang yang lebih tinggi. Perpindahan ini dimulai ketika stasiun-stasiun baru tersebut diberikan frekwensi antara 87.5 - 104 MHz. Departemen Telekomunikasi di negara anda dapat memberikan saran mengenai rencana-rencana masa depan dari FM gelombang rendah OIRT.

Apabila stasiun-stasiun baru diijinkan untuk memakai channel gelombang rendah, pertimbangkan keuntungan pendengar yang sudah dilengkapi untuk kebiasaan menyetel gelombang yang lebih tinggi dan kerugian yang disebabkan karena masa untuk memancarkan melalui rangkaian gelombang ini mungkin akan berakhir di penghujung dekade ini. Perhatikan pula bahwa pemancar, antenna, dan penerima untuk rangkaian gelombang ini hanya dibuat di negara-negara OIRT - meskipun beberapa peralatan yang dibuat ditempat lain mungkin dapat disesuaikan.

87.5 - 104 MHz (EBU FM rangkaian gelombang tinggi): Inilah rangkaian gelombang yang dipakai oleh hampir semua stasiun penyiaran baru. Gelombangnya lebih dari dua kali lebar gelombang FM rangkaian gelombang rendah dan dapat menampung lebih banyak stasiun baru.

Ciri-ciri gelombang radio dalam rangkaian ini serupa dengan gelombang radio dalam rangkaian gelombang rendah FM. Gelombang FM menolak kebisingan dan gangguan lebih baik dari gelombang menengah - AM dan sangat menonjol kwalitasnya untuk musik. Akan tetapi sinyal-sinyal FM tidak dapat melewati permukaan bumi semulus gelombang menengah. Bukit-bukit dan gedung-gedung tinggi membentuk “bayang-bayang” FM yang membuat penerimaan menjadi lemah, dan memantulkan tenaga yang dapat mengganggu gelombang radio yang datang langsung dari pemancar. Bahkan pada kekuatan tinggipun, daya jangkau gelombang FM hanya terbatas dibalik horison. Perbedaan lain dari gelombang menengah adalah bahwa sinyal-sinyal FM tidak berubah baik diwaktu malam maupun diwaktu siang hari.

Dalam kedua rangkaian gelombang FM baik yang tinggi maupun yang rendah, ketinggian antena mempunyai pengaruh pada daya jangkau stasiun pemancar. Sebuah antena yang dibangun tinggi diatas tanah dapat mencapai di atas horison. Ketinggian juga dapat mengurangi ukuran bayang-bayang radio, efek pemencaran dari bangunan dan pepohonan, dan hilangnya tenaga karena pantulan bumi. Untuk penjelasan yang lebih rinci bacalah bagian: DAYA, KETINGGIAN & JANGKAUAN SINYAL.

Channel FM jauh lebih lebar dari pada channel gelombang menengah (200 kHz dibanding 9 kHz). Frekwensi yang diberikan biasanya berupa perkalian dari 0.1 MHz, dengan stasiun terdekat terpisah paling sedikit 0.2 MHz (atau yang lebih sering 0.2 - 2.0 MHz). Channel selebar itu dan pemisahan frekwensi seperti itu mengurangi jumlah stasiun radio yang dapat menggunakan rangkaian gelombang ini, akan tetapi hal ini perlu karena “efek penangkapan FM”: apabila dua sinyal mempunyai frekwensi yang terlalu berdekatan, pesawat penerima FM hanya akan memproses sinyal yang lebih kuat dan mengabaikan yang lebih lemah. Hal ini tidak menguntungkan bagi stasiun-stasiun radio yang berdaya rendah. Demikian pula apabila pemisahan frekwensi itu lebih dari 2 MHz, beberapa stasiun dapat memancarkan dari menara yang sama atau puncak gedung yang sama tanpa harus memasang filter yang mahal untuk menghentikan saling mengganggu diantara pemancar-pemancar tersebut.

Karena sebelumnya negara-negara bekas komunis ini tidak menggunakan rangkaian gelombang ini untuk pemancar FM, mereka membuat TV yang secara tidak sengaja menimbulkan gangguan-gangguan radio di frekwensi-frekwensi tersebut. Apabila anda menyetel pesawat penerima FM melalui EBU rangkaian gelombang tinggi di lingkungan yang kebetulan ada TV yang menyala, maka anda akan mendengan suara desis keras yang mengganggu di radio anda. Apabila TV tersebut disetel pada channel 1 maka gangguan radiasi FM terasa paling kuat pada frekwensi: 87.7 - 87.8 MHz? Apabila TV disetel pada Channel 2 membuat radiasi pada frekwensi 97.2 - 97.3 MHz. Apabila kedua channel TV tersebut dipakai di wilayah yang akan menjadi tempat kita membangun pemancar, cobalah untuk menghindari agar tidak diberikan frekwensi yang berdekatan dengan frekwensi gangguan yang sudah diketahui tersebut. Adalah bijaksana apabila anda melakukan pengecekan sepanjang rangkaian frekwensi FM untuk mengukur situasi gangguan suara lokal sebelum mulai mengudara. Gangguan suara dari TV akan tetap menjadi masalah sampai TV nya diganti - suatu process yang akan memakan waktu bertahun-tahun. Disamping itu, gangguan kebisingan TV akan mengurangi jarak jangkau efektif dari beberapa stasiun FM.

Alasan yang positif untuk mulai menggunakan rangkaian gelombang ini karena banyaknya sumber-sumber asing yang menyediakan peralatan yang bagus. Kekurangannya yang utama adalah karena pendengar harus membeli pesawat penerima baru atau memasang adaptor frekwensi di radio mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar